Senin, 27 Juli 2015

Stay with Me

Hari ini ku pikir akan menjadi salah salah satu hari yang membahagiakan, hari yang penuh canda tawa, hari yang tak mungkin aku lupakan.  Entah mengapa pula hari ini aku terbagun lebih pagi dari biasanya, penuh semangat, dan penuh ceria.


Hari ini aku bahagia karena akan bertemu dia, dia yang sangat aku sayang. Hari ini hari sabtu, dan pastinya kami bakal malam mingguan. Aku gak sabar banget pengen ketemu. Hati ini berbunga-bunga.

Tapi semuanya ternyata cuma mimpi, harapan gak sesuai dengan kenyataan. Hari ini ternyata hari yang sangat kelabu, suram dan menyedihkan. Hari yang penuh air mata dan perasaan depresi. Terserah lah tapi hari ini aku sangat dan sangat tertekan.

Kupikir ini semua cuma mimpi, aku tak ingin ini nyata, aku tak ingin ini berakhir. Tapi harus bagaimana lagi, dia sudah memutuskannya. Katanya hubungan ini harus diperbaiki, kupikir kita akan tetap bersama, tapi nyatanya enggak. Aku salah, diperbaiki disini maksudnya harus putus. Selesai. Oh, no rasanya sakit banget. Ya sakit.

Dia bilang mungkin baiknya kita putus, kita beda dan aku cape sama kamu. Dia juga bilang gak ada hubungan yang akan bertahan lama jika berbeda. Terlalu dalam jurang pemisah kita. Aku terlalu egois, kekanak-kanakan, cemburuan, posesif dan suka marah-marah.

Mungkin aku memang salah, terlalu sayang dan takut kehilangan sampai mulai berubah dan bersikap posesif. Mungkin juga aku terlalu bahagia sampai tak ingin membaginya dengan wanita lain.

Tak bisa kulukiskan betapa hancurnya aku saat mendengarnya. Tangan ini gemetar dan hanya dapat menangis. Aku linglung seperti orang bodoh. Gak tau lagi mesti ngapain, gak tau harus gimana, aku bingung.

Malam ini juga kuputuskan kita bertemu di tempat pertama kali aku mulai mencintaimu. Entahlah apa yang ada diotakku, aku begitu tak tenang, ngelamun dan hampir ditabrak truk. Ini semua seperti mimpi buruk.

Andaikan saja kamu tahu aku begitu menyayangimu saat ini, aku telah membuka hatiku untukmu, dan aku yakin padamu. Aku mulai berani untuk mencintai lagi. Tapi saat aku lakukan semua itu, kamu malah memilih untuk pergi. Saat ini aku cuma ingin Tuhan membuatku amnesia sehingga aku lupa betapa begitu menyakitkannya ini. Aku terlalu mrncintaimu sampai tak ingin melepasmu.

Saat bertemu aku berusaha terlihat tegar, aku ingin kamu melihatku kuat. Tapi setiap hati wanita, punya sisi yang sangat lemah dan saat ini sisi yang lemah itu mulsai menjalar dan menutupiku. Aku begitu menyedihkan. Aku menahanmu tak pergi, aku tak bisa dan tak ingin semuanya berakhir. Ini begitu indah.

Kamu bilang aku bisa mendapatkan orang yang lebih baik dari kamu. Tapi saat ini aku tak ingin lagi berpindah hati. Aku ingin tetap bersamamu. Ya kamu, orang yang sangat aku idamkan dan membuatku begitu nyaman. Rasa tenang dan damai itu selalu ada saat bersamamu.

Ketahuilah, saat ini aku begitu lelah untuk mulai mencintai lagi. Aku hanya ingin tetap mencintaimu. Aku tahu semua telah terjadi, cinta mu untukku tak mungkin utuh seperti dulu. Tapi percayalah, hatiku masih sama seperti dulu, sama seperti saat aku mencintaimu dan semakin nyata hari ke hari. Terkadang perbedaan itu penting tapi berbeda itu sangat menyakitkan.

Hari ini, aku hanya ingin kau tahu, aku tak ingin kau pergi hari ini, besok, atau kapanpun. Temani aku sampai hembus nafas terakhirku. Tetaplah berpura-pura mencintaiku sampai kamu lupa bahwa kamu hanya berpura-pura.

Ingatkah kamu pada perkataanmu dulu, "Jika cinta maka tak akan pernah meninggalkan, walau terlalu dalam perbedaan itu."
Ya, aku masih memegang kata itu, aku tetap bertahan untukmu. Aku akan tetap mencintaimu.

Please honey, stay with me. Don't leave me alone. I love you so much.
Dont you remember it?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA :)