Hari ini ku pikir
akan menjadi salah salah satu hari yang membahagiakan, hari yang penuh canda
tawa, hari yang tak mungkin aku lupakan. Entah mengapa pula hari ini aku
terbagun lebih pagi dari biasanya, penuh semangat, dan penuh ceria.
Hari ini aku bahagia
karena akan bertemu dia, dia yang sangat aku sayang. Hari ini hari sabtu, dan
pastinya kami bakal malam mingguan. Aku gak sabar banget pengen ketemu. Hati
ini berbunga-bunga.
Tapi semuanya ternyata
cuma mimpi, harapan gak sesuai dengan kenyataan. Hari ini ternyata hari yang
sangat kelabu, suram dan menyedihkan. Hari yang penuh air mata dan perasaan
depresi. Terserah lah tapi hari ini aku sangat dan sangat tertekan.
Kupikir ini semua
cuma mimpi, aku tak ingin ini nyata, aku tak ingin ini berakhir. Tapi harus
bagaimana lagi, dia sudah memutuskannya. Katanya hubungan ini harus diperbaiki,
kupikir kita akan tetap bersama, tapi nyatanya enggak. Aku salah, diperbaiki
disini maksudnya harus putus. Selesai. Oh, no rasanya sakit banget. Ya sakit.
Dia bilang mungkin
baiknya kita putus, kita beda dan aku cape sama kamu. Dia juga bilang gak ada
hubungan yang akan bertahan lama jika berbeda. Terlalu dalam jurang pemisah
kita. Aku terlalu egois, kekanak-kanakan, cemburuan, posesif dan suka
marah-marah.
Mungkin aku memang
salah, terlalu sayang dan takut kehilangan sampai mulai berubah dan bersikap
posesif. Mungkin juga aku terlalu bahagia sampai tak ingin membaginya dengan
wanita lain.
Tak bisa kulukiskan
betapa hancurnya aku saat mendengarnya. Tangan ini gemetar dan hanya dapat
menangis. Aku linglung seperti orang bodoh. Gak tau lagi mesti ngapain, gak tau
harus gimana, aku bingung.
Malam ini juga
kuputuskan kita bertemu di tempat pertama kali aku mulai mencintaimu. Entahlah
apa yang ada diotakku, aku begitu tak tenang, ngelamun dan hampir ditabrak
truk. Ini semua seperti mimpi buruk.
Andaikan saja kamu
tahu aku begitu menyayangimu saat ini, aku telah membuka hatiku untukmu, dan
aku yakin padamu. Aku mulai berani untuk mencintai lagi. Tapi saat aku lakukan
semua itu, kamu malah memilih untuk pergi. Saat ini aku cuma ingin Tuhan
membuatku amnesia sehingga aku lupa betapa begitu menyakitkannya ini. Aku
terlalu mrncintaimu sampai tak ingin melepasmu.
Saat bertemu aku
berusaha terlihat tegar, aku ingin kamu melihatku kuat. Tapi setiap hati
wanita, punya sisi yang sangat lemah dan saat ini sisi yang lemah itu mulsai
menjalar dan menutupiku. Aku begitu menyedihkan. Aku menahanmu tak pergi, aku
tak bisa dan tak ingin semuanya berakhir. Ini begitu indah.
Kamu bilang aku bisa
mendapatkan orang yang lebih baik dari kamu. Tapi saat ini aku tak ingin lagi
berpindah hati. Aku ingin tetap bersamamu. Ya kamu, orang yang sangat aku
idamkan dan membuatku begitu nyaman. Rasa tenang dan damai itu selalu ada saat
bersamamu.
Ketahuilah, saat ini
aku begitu lelah untuk mulai mencintai lagi. Aku hanya ingin tetap mencintaimu.
Aku tahu semua telah terjadi, cinta mu untukku tak mungkin utuh seperti dulu.
Tapi percayalah, hatiku masih sama seperti dulu, sama seperti saat aku
mencintaimu dan semakin nyata hari ke hari. Terkadang perbedaan itu penting
tapi berbeda itu sangat menyakitkan.
Hari ini, aku hanya
ingin kau tahu, aku tak ingin kau pergi hari ini, besok, atau kapanpun. Temani
aku sampai hembus nafas terakhirku. Tetaplah berpura-pura mencintaiku sampai
kamu lupa bahwa kamu hanya berpura-pura.
Ingatkah kamu pada
perkataanmu dulu, "Jika cinta maka tak akan pernah meninggalkan, walau
terlalu dalam perbedaan itu."
Ya, aku masih
memegang kata itu, aku tetap bertahan untukmu. Aku akan tetap mencintaimu.
Please honey, stay
with me. Don't leave me alone. I love you so much.
Dont you remember
it?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA :)