Di era yang serba maju seperti saat
ini, kebanyakan orang cenderung menghabiskan waktunya di depan layar komputer.
Bukan cuma orangtua tapi anak-anak usia TK sampe SD pun sudah mahir pake komputer.
Kalo remaja? Wah jangan ditanya, pasti udah pada bisa semua. Zaman sekarang
kalo gak bisa pake komputer atau laptop di bilang kuno dan ketinggalan zaman
ato istilah kerennya jadul. Bener atau bener? Hehe. Ya, maklum aja dunia kini
makin modern, jadi kita dituntut bisa make alat-alat elektronik kaya HP dan komputer.
Menyadari kemajuan teknologi sekarang
orang-orang pun banyak yang beriklan di internet dan membuat jejaring sosial di
internet. Jejaring sosial di internet itu ada banyak. Gak usah aku sebutin
kalian juga udah banyak yang tahu. Udah punya semua kan? Punya berapa akun? 1?
2? Wah mendadak kepo ya aku. Hehe.
Apa pendapat kalian mengenai Facebook
dan Twitter? Apakah dengan mempunyainya kalian mendapat dampak positif? Mungkin
dari kalian ada yang bingung harus jawab apa. Tapi menurut aku, Facebook dan Twitter
itu mempunyai dampak negative karena membuat pemakainya menjadi kecanduan
internet, yahh, contohnya kaya aku. Hehe. Namun dampak positifnya dari Facebook
dan Twitter kita bisa share sama teman-teman, punya kenalan, dan mengetahui
kegiatan harian mereka, yahh, walau kadang-kadang harus jadi ‘detektif
jadi-jadian’.
Ngomongin soal Facebook, apa sih yang
biasa kalian share? Kebanyakan orang yang mempunyai Facebook sering mencurahkan
isi hati mereka di sana, anggapannya, Facebook itu jadi ‘tempat sampah’. Tapi
pernah gak mikir gimana reaksi orang yang membaca status kalian ketika kalian
posting status gitu? Gak kebayang ‘kan? Facebook itu emang jejaring sosial,
tapi mesti kita ingat Facebook itu bukan “Diari” jadi kita mesti hati-hati saat
membuat status. Kasihan ‘kan mereka yang gak tahu apa-apa tiba-tiba gak ada
angin gak ada hujan dapat semprotan kekesalan kamu.
Lalu mengenai Twitter, hmm, sebenernya
aku gak terlalu paham dengan istilah-istilah dalam dunia Twitter. Maklum aku
baru pemula, lebih sering make Facebook daripada Twitter. Tapi menurut aku
Twitter itu ngajarin kita biar bisa hati-hati dalam memilih kata-kata. Gak
percaya? Coba aja liat, kalo make Twitter kita cuma diberi 120 karakter doang
buat bikin status. Sedikit amat. Ya, emang kaya gitu. Karena mendapat hal
seperti itu kebanyakan pengguna Twitter yang senang berkicau pun lebih jeli dan
hati-hati dalam men-tweet.
Jadi mulai saat ini kita harus bisa
menjaga kata-kata dan setiap ucapan. Kata-kata itu doa. Kata-kata yang kita
keluarkan buat orang lain itu gambarin kepribadian kita dan harus kita
pertanggungjawabkan. Sekian dulu ya share nya hari ini. Semoga bisa bermanfaat
dan makasih buat kalian yang udah mau luangin waktu ngunjungin blog aku yang
sangat sangat sangat sederhana ini. Makasih buat support kalian semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA :)